Game Figthing Legendaris Tekken 1994

Game Figthing Legendaris Tekken 1994

Dirilis pada tahun 1994, Tekken merupakan salah satu game fighting yang paling berpengaruh dalam sejarah industri permainan video. Dikembangkan dan diterbitkan oleh Namco, Tekken tidak hanya memikat para pemain dengan gameplay yang inovatif, tetapi juga dengan grafis yang mengagumkan pada masanya. Game ini menjadi salah satu judul paling populer di arcade dan kemudian diadaptasi untuk platform PlayStation, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu game fighting klasik yang diingat hingga kini.

Grafik

Pada tahun 1994, grafis 3D dalam video game masih dalam tahap awal perkembangan, dan Tekken merupakan salah satu game pertama yang memanfaatkan teknologi ini secara maksimal. Dibandingkan dengan game fighting lain yang masih menggunakan sprite 2D, Tekken memperkenalkan karakter dan arena yang sepenuhnya tiga dimensi, menawarkan perspektif visual yang lebih mendalam dan realistis.

Teknologi yang digunakan dalam Tekken memungkinkan gerakan karakter yang lebih halus dan dinamis, meskipun resolusi dan detailnya masih terbatas oleh keterbatasan perangkat keras pada waktu itu. Setiap karakter dalam Tekken dirancang dengan model 3D yang cukup kompleks, dan meskipun teksturnya sederhana, desain mereka sangat ikonik dan dapat dikenali.

Arena pertarungan juga dirancang dengan elemen 3D, memberikan dimensi tambahan pada pergerakan karakter. Pemain bisa bergerak ke depan, ke belakang, dan juga ke samping, menciptakan pengalaman bermain yang lebih mendalam dan strategis dibandingkan dengan game fighting 2D pada umumnya. Meskipun arena-arena ini tidak memiliki banyak detail, mereka tetap memberikan latar yang cukup untuk mendukung pertempuran antar karakter.

Alur Permainan

Tekken (1994) memperkenalkan pemain ke dunia yang penuh dengan persaingan, ambisi, dan pengkhianatan, melalui turnamen seni bela diri yang dikenal sebagai “The King of Iron Fist Tournament”. Alur cerita game ini berfokus pada konflik dalam keluarga Mishima, yang menjadi inti dari seri Tekken secara keseluruhan.

Latar Belakang Cerita

Turnamen ini diselenggarakan oleh Heihachi Mishima, seorang pengusaha yang kejam dan kepala dari Mishima Zaibatsu, sebuah konglomerat bisnis yang sangat berpengaruh. Heihachi mengundang para petarung terbaik dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam turnamen ini, dengan janji hadiah besar bagi pemenang.

Namun, di balik turnamen ini ada motif pribadi yang kelam. Heihachi telah lama berseteru dengan putranya, Kazuya Mishima. Dua puluh tahun sebelum turnamen ini, Heihachi melakukan tindakan kejam dengan melemparkan Kazuya kecil dari tebing yang tinggi, sebagai ujian untuk melihat apakah Kazuya cukup kuat untuk bertahan hidup. Kazuya, yang memiliki ambisi untuk membalas dendam kepada ayahnya, berhasil selamat berkat kekuatan gelap yang disebut “Devil Gene” yang mulai menguasai tubuhnya.

Cerita Utama

Saat turnamen berlangsung, Kazuya memasuki kompetisi dengan satu tujuan: untuk mengalahkan Heihachi dan membalas dendam atas kekejaman yang ia alami di masa kecil. Kazuya tumbuh menjadi seorang petarung yang tangguh dan kejam, dibentuk oleh kebencian yang mendalam terhadap ayahnya.

Sementara itu, berbagai karakter lainnya juga ikut serta dalam turnamen dengan motivasi dan cerita mereka masing-masing. Namun, fokus utama tetap pada konflik antara Kazuya dan Heihachi.

Klimaks dan Akhir

Setelah mengalahkan semua lawan dalam turnamen, Kazuya akhirnya mencapai puncak dan menghadapi Heihachi dalam pertarungan terakhir. Dalam pertarungan ini, Kazuya mengerahkan semua kekuatannya, termasuk kekuatan “Devil Gene” yang ada di dalam dirinya.

Kazuya berhasil mengalahkan Heihachi dalam pertarungan yang sengit. Setelah mengalahkan ayahnya, Kazuya melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan Heihachi kepadanya bertahun-tahun sebelumnya. Dia mengangkat tubuh Heihachi yang tak berdaya dan melemparkannya dari tebing yang tinggi, membalas dendam dan mengklaim kemenangan atas ayahnya.

Namun, dengan melakukan ini, Kazuya juga menunjukkan bahwa dia telah berubah menjadi sosok yang sama kejamnya dengan ayahnya, menunjukkan bagaimana siklus kebencian dan kekerasan berlanjut dalam keluarga Mishima.

Epilog

Ending dalam Tekken (1994) menyiapkan panggung untuk konflik yang lebih besar dalam sekuel-sekuel selanjutnya, terutama dengan kelanjutan cerita tentang “Devil Gene” dan bagaimana itu memengaruhi Kazuya dan keturunannya. Kemenangan Kazuya atas Heihachi bukanlah akhir dari cerita, melainkan awal dari konflik yang lebih dalam dan gelap dalam keluarga Mishima, yang akan menjadi fokus utama dalam game-game Tekken berikutnya.

Secara keseluruhan, alur cerita Tekken yang penuh intrik, pengkhianatan, dan balas dendam, memberikan fondasi naratif yang kuat untuk seri ini, menarik pemain tidak hanya dengan gameplay yang solid, tetapi juga dengan cerita yang penuh emosi dan drama.

Penerimaan dan Warisan

Setelah dirilis, game Tekken mendapatkan sambutan hangat dari kritikus dan pemain. Grafis 3D yang revolusioner dan gameplay yang mendalam membuat game ini menjadi salah satu favorit di kalangan penggemar game fighting. Versi PlayStation yang dirilis pada tahun 1995 juga sukses besar, dengan penjualan yang sangat baik dan pujian atas kesetiaannya terhadap versi arcade.

Warisan Tekken berlanjut dengan dirilisnya berbagai sekuel yang terus meningkatkan grafik, gameplay, dan cerita. Seri Tekken menjadi salah satu franchise game fighting paling sukses dan terus berkembang hingga saat ini, dengan turnamen eSports yang diadakan di seluruh dunia dan basis penggemar yang sangat setia.

| Baca juga: Game Fighting Terbaik Legendaris

Kesimpulan

Game Tekken (1994) bukan hanya sekadar game fighting; itu adalah tonggak dalam evolusi grafis 3D dan gameplay dalam genre tersebut. Dengan grafis yang inovatif dan alur permainan yang mendalam, Tekken berhasil menciptakan standar baru yang diikuti oleh banyak game fighting lainnya. Warisannya masih terasa hingga saat ini, menjadikannya salah satu game paling berpengaruh dalam sejarah video game.